Calm down. Slow down. Smack down.
Relax. Keep writing.
Tipi gue speaker-nya rusak. Suaranya
tersendat-sendat. Padahal baru beberapa minggu Bapak gue bisa menikmati Anak Jalanan. -_-
Sebenernya, gue
masih bisa nonton. Cuma kalau nggak ada suaranya kan nggak seru.
Nggak papa, sih.
Ada untungnya juga tipi gue setengah rusak kayak gitu. Gue bisa manfaatin waktu
buat ngerjain tugas kuliah yang mulai bejibun.
Lagian acara
tipi jaman sekarang jarang ada yang seru. Gue sendiri biasanya cuma nonton 3
acara. Bola, SUCA, ama Anime kalo sempet. Soalnya anime di tipi kan kebanyakan
tayang di hari Minggu ya, sedangkan gue kuliah. Untungnya masih ada internet,
jadi gue bisa nonton anime hasil streaming atau download. Lumayan.
…………………
Anime.
Sejak kapan gue
suka anime ya ?
Mungkin sejak
gue bisa membaca dan menulis. Sejak hari Minggu libur. Sejak gue punya tipi.
Dulu gue
nyebutnya bukan anime, tapi kartun. Sama aja, sih sebenernya. Versi Amerikanya,
kartun. Versi Jepangnya, anime. Cuma karena waktu itu gue taunya kartun, semua
gambar bergerak gue sebut aja kartun, walaupun dari Jepang.
Gue suka anime.
Tapi, bukan otaku, karena gue nggak fanatis banget. Cuma anime-anime tertentu
aja yang gue tonton. Nggak banyak, tapi juga nggak dikit.
Anime, menurut
gue adalah tontonan yang nggak ngebosenin.
Ada beberapa
anime yang gue suka dan gue ikutin dari awal sampai akhir. Naruto sama Hunter x
Hunter, sih yang paling gue suka dan bener-bener ngikutin ceritanya. Cuma tetep
ada anime lain yang gue tonton, walaupun nggak ngikutin tiap episodenya, kayak:
Detektif Conan, Doraemon, Beyblade, Dragon Ball, One Piece, dan lain-lain.
Nah, beberapa
waktu lalu keluar anime baru yang… wow…, gue suka banget. One Punch Man. Dari gambar nggak niat, di remake mangaka terkenal, terus diadaptasi jadi anime.
Kombinasi cerita
unik (ONE), illustrator jenius (YUSUKE MURATA), sama studio animasi berkualitas
(MADHOUSE), bisa menghasilkan anime yang menurut gue keren banget.
Anime ini
menceritakan tentang suatu kota yang menjadikan pahwalan sebagai kegiatan
sehari-hari. Si botak, Saitama, merupakan tokoh utama dari anime ini. Ceritanya
dia bosan dengan musuh yang selama ini dihadapinya, karena nggak ada yang benar-benar
kuat. Gimana nggak. Sekali pukul, musuhnya langsung modar.
wew
Gue lebih
menggarisbawahi siapa yang bikin anime ini, sih. Gue kagum sama cerita yang
disuguhkan si One. Unik. Fresh. Dan yang lebih penting nggak ngebosenin
ceritanya.
Setiap orang tentu
punya selera masing-masing, termasuk tontonan mereka. Tapi menurut gue Anime yang
One bikin ini emang bagus banget. Gue selalu menikmati setiap episodenya, dan
menantikan episode selanjutnya. Recommended lah.
……………………..
Nah, Bang One ini
bikin manga nggak cuma One Punch Man, tapi ada manga hasil karya dia yang lain.
Judulnya Mob Psycho 100.
Manga ini juga
diadaptasi jadi anime. Cuma nggak di remake lagi, karena gambarnya lumayan
bagus. Gue bilang lumayan, karena emang gambar One tuh nggak sebagus mangaka lain, Mashashi Kishimoto misalnya. Kalau
ada yang baca manga One Punch Man versi One pasti udah tahu lah gimana kualitas
gambarnya.. Gue nggak tau apakah dia gambarnya emang gitu atau One-nya nggak niat gambar . Huehehe.
Untungnya ada
Yusuke Murata yang jadiin gambarnya lebih bagus. Jauh lebih bagus.
Mungkin kualitas
gambar yang menjadi kelemahan One. Tapi, terlepas dari gambarnya yang lumayan itu, bagi gue cerita yang dia bikin
tetep keren banget.
Nah kalau Mob
Psycho 100 ini bercerita tentang seorang anak bernama Mob (Kageyama Shigeo)
dengan kekuatan psikis luar biasa. Dia akan “meledak” jika kapasitas emosinya
mencapai level 100 persen.
ooooh..gituu yaaa...
Awalnya gue ogah-ogahan
liat anime ini. Ada dua alasan.
Karena tokoh
utamanya nggak keliatan macho.
Karena kualitas
gambarnya nggak cukup bagus.
Tapi karena
manga ini juga buatan One, gue jadi penasaran. Begitu nonton. Lagi-lagi. Keren
banget si emang. Mob dengan tampang polosnya bisa mengubah pandangan gue bahwa
tokoh utama itu nggak harus ganteng. Nggak harus macho. Tampang ‘bego’ yang
terlihat di diri Mob atau Saitama justru punya ciri khas yang membuat gue
merasa kagum sebagai seorang penikmat.
Gambar yang
nggak terlalu bagus bisa tertutupi dengan kualitas cerita yang bagus banget. Semua
yang One sajikan, baik dari adegan barantemnya, alur ceritanya, dramanya, menurut
gue semuanya keren banget.
Nggak cuma
ceritanya yang bagus, manga buatan One punya beberapa ciri khas.
Pertama, sih, ya karena tokoh utamanya
yang selalu digambarin dengan tampang bego. Liat aja Mob sama Saitama.
Lalu, di dua manganya (OPM & MPS) pasti
ada karakter yang punya dagu ‘mirip’pantat. -_-
Terakhir, ciri khas manga buatan dia
terletak pada nama-nama tempat yang dia pilih. Sederhana. Kocak. Aneh-aneh.
Di One Punch
Man, nama kota yang dipilih sederhana banget. Dia cuma menamai kota-kota di
manga buatannya dengan nama Kota A, Kota B, sampai Kota Z.
Di Mob Psycho
100 juga sama. Nama tempat yang dia pilih juga aneh-aneh. Pakai nama bumbu-bumbu
dapur dan nama makanan. SMP garam lah, SMP cuka lah. SMP Kecap lah. -_-
Mungkin beberapa
orang akan berpikir, ‘apaan sih, nama tempatnya aneh banget.’ =D
Tapi, buat gue
ini justru menarik banget. Nama tempat yang aneh-aneh bikin kita yang nonton kadang
ketawa-tawa sendiri.
Yang gue sayangin cuma satu. One Punch Man nggak dibikin seri panjang, cuma season doang. Gue berharap Mob Psycho 100 bisa dibikin seri yang panjang. Semoga aja.
Yang gue sayangin cuma satu. One Punch Man nggak dibikin seri panjang, cuma season doang. Gue berharap Mob Psycho 100 bisa dibikin seri yang panjang. Semoga aja.
Cuma tetep salut dah sama Om One.
Makasih Om.
Heheu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar