WeW: Dagu Pantat ala "One"
Selasa, 06 September 2016

Dagu Pantat ala "One"

Calm down. Slow down. Smack down.

Relax. Keep writing.

Tipi gue speaker-nya rusak. Suaranya tersendat-sendat. Padahal baru beberapa minggu Bapak gue bisa menikmati Anak Jalanan. -_-

Sebenernya, gue masih bisa nonton. Cuma kalau nggak ada suaranya kan nggak seru.

Nggak papa, sih. Ada untungnya juga tipi gue setengah rusak kayak gitu. Gue bisa manfaatin waktu buat ngerjain tugas kuliah yang mulai bejibun.

Lagian acara tipi jaman sekarang jarang ada yang seru. Gue sendiri biasanya cuma nonton 3 acara. Bola, SUCA, ama Anime kalo sempet. Soalnya anime di tipi kan kebanyakan tayang di hari Minggu ya, sedangkan gue kuliah. Untungnya masih ada internet, jadi gue bisa nonton anime hasil streaming atau download. Lumayan.
 …………………

Anime.

Sejak kapan gue suka anime ya ?

Mungkin sejak gue bisa membaca dan menulis. Sejak hari Minggu libur. Sejak gue punya tipi.

Dulu gue nyebutnya bukan anime, tapi kartun. Sama aja, sih sebenernya. Versi Amerikanya, kartun. Versi Jepangnya, anime. Cuma karena waktu itu gue taunya kartun, semua gambar bergerak gue sebut aja kartun, walaupun dari Jepang.

Gue suka anime. Tapi, bukan otaku, karena gue nggak fanatis banget. Cuma anime-anime tertentu aja yang gue tonton. Nggak banyak, tapi juga nggak dikit.

Anime, menurut gue adalah tontonan yang nggak ngebosenin.

Ada beberapa anime yang gue suka dan gue ikutin dari awal sampai akhir. Naruto sama Hunter x Hunter, sih yang paling gue suka dan bener-bener ngikutin ceritanya. Cuma tetep ada anime lain yang gue tonton, walaupun nggak ngikutin tiap episodenya, kayak: Detektif Conan, Doraemon, Beyblade, Dragon Ball, One Piece, dan lain-lain.

Nah, beberapa waktu lalu keluar anime baru yang… wow…, gue suka banget. One Punch Man. Dari gambar nggak niat, di remake mangaka terkenal, terus diadaptasi jadi anime.

Kombinasi cerita unik (ONE), illustrator jenius (YUSUKE MURATA), sama studio animasi berkualitas (MADHOUSE), bisa menghasilkan anime yang menurut gue keren banget.

Anime ini menceritakan tentang suatu kota yang menjadikan pahwalan sebagai kegiatan sehari-hari. Si botak, Saitama, merupakan tokoh utama dari anime ini. Ceritanya dia bosan dengan musuh yang selama ini dihadapinya, karena nggak ada yang benar-benar kuat. Gimana nggak. Sekali pukul, musuhnya langsung modar.

Hasil gambar untuk anime one punch man
wew

Gue lebih menggarisbawahi siapa yang bikin anime ini, sih. Gue kagum sama cerita yang disuguhkan si One. Unik. Fresh. Dan yang lebih penting nggak ngebosenin ceritanya.

Setiap orang tentu punya selera masing-masing, termasuk tontonan mereka. Tapi menurut gue Anime yang One bikin ini emang bagus banget. Gue selalu menikmati setiap episodenya, dan menantikan episode selanjutnya. Recommended lah.

……………………..

Nah, Bang One ini bikin manga nggak cuma One Punch Man, tapi ada manga hasil karya dia yang lain. Judulnya Mob Psycho 100.

Hasil gambar untuk mob psycho 100 anime

Manga ini juga diadaptasi jadi anime. Cuma nggak di remake lagi, karena gambarnya lumayan bagus. Gue bilang lumayan, karena emang gambar One tuh nggak sebagus mangaka lain, Mashashi Kishimoto misalnya. Kalau ada yang baca manga One Punch Man versi One pasti udah tahu lah gimana kualitas gambarnya.. Gue nggak tau apakah dia gambarnya emang gitu atau One-nya nggak niat gambar . Huehehe. 

Untungnya ada Yusuke Murata yang jadiin gambarnya lebih bagus. Jauh lebih bagus.

Mungkin kualitas gambar yang menjadi kelemahan One. Tapi, terlepas dari gambarnya yang lumayan itu, bagi gue cerita yang dia bikin tetep keren banget.

Nah kalau Mob Psycho 100 ini bercerita tentang seorang anak bernama Mob (Kageyama Shigeo) dengan kekuatan psikis luar biasa. Dia akan “meledak” jika kapasitas emosinya mencapai level 100 persen.

Hasil gambar untuk mob psycho 100 anime
ooooh..gituu yaaa...

Awalnya gue ogah-ogahan liat anime ini. Ada dua alasan.

Karena tokoh utamanya nggak keliatan macho.

Karena kualitas gambarnya nggak cukup bagus.

Tapi karena manga ini juga buatan One, gue jadi penasaran. Begitu nonton. Lagi-lagi. Keren banget si emang. Mob dengan tampang polosnya bisa mengubah pandangan gue bahwa tokoh utama itu nggak harus ganteng. Nggak harus macho. Tampang ‘bego’ yang terlihat di diri Mob atau Saitama justru punya ciri khas yang membuat gue merasa kagum sebagai seorang penikmat.

Gambar yang nggak terlalu bagus bisa tertutupi dengan kualitas cerita yang bagus banget. Semua yang One sajikan, baik dari adegan barantemnya, alur ceritanya, dramanya, menurut gue semuanya keren banget.

Nggak cuma ceritanya yang bagus, manga buatan One punya beberapa ciri khas.

Pertama, sih, ya karena tokoh utamanya yang selalu digambarin dengan tampang bego. Liat aja Mob sama Saitama.

Lalu, di dua manganya (OPM & MPS) pasti ada karakter yang punya dagu ‘mirip’pantat. -_-

Hasil gambar untuk anime one punch man dagu pantat

Terakhir, ciri khas manga buatan dia terletak pada nama-nama tempat yang dia pilih. Sederhana. Kocak. Aneh-aneh.

Di One Punch Man, nama kota yang dipilih sederhana banget. Dia cuma menamai kota-kota di manga buatannya dengan nama Kota A, Kota B, sampai Kota Z.

Di Mob Psycho 100 juga sama. Nama tempat yang dia pilih juga aneh-aneh. Pakai nama bumbu-bumbu dapur dan nama makanan. SMP garam lah, SMP cuka lah. SMP Kecap lah. -_-

Mungkin beberapa orang akan berpikir, ‘apaan sih, nama tempatnya aneh banget.’ =D

Tapi, buat gue ini justru menarik banget. Nama tempat yang aneh-aneh bikin kita yang nonton kadang ketawa-tawa sendiri.

Yang gue sayangin cuma satu. One Punch Man nggak dibikin seri panjang, cuma season doang. Gue berharap Mob Psycho 100 bisa dibikin seri yang panjang. Semoga aja.

Cuma tetep salut dah sama Om One.

Makasih Om. Heheu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WeW