“What
could be the greater than a king ?”
“A hero.”
Woo… hoo….
Aku cinta MCU DCEU.
Aku cinta Wakanda Atlantis.
Setelah kecewa dengan kualitas Justice
League yang kampret itu, akhirnya ada film DC yang bikin gue jatuh cinta lagi. AQUAMAN.
Film ini entah bagian dari DC
Extended Universe (DCEU) atau bukan. Gue juga nggak tahu DCEU masih ada apa
enggak. Satu hal yang pasti, Aquaman adalah film terbaik DC sejauh ini di
masa-masa Warner Bros menggaungkan DCEU.
Gue suka hampir semua elemen yang
ada di film ini. Visualnya. Sinematografinya. Action-nya, tentu saja.
James Wan sukses menampilkan
keindahan Atlantis dengan luar biasa. Hewan-hewan laut yang unik, dan
warna-warni kehidupan bawah laut disajikan dengan visual yang sangat memanjakan
mata.
Pertarungan yang melibatkan
hewan-hewan laut berlangsung megah dan mewah. Tapi, hal ini masih kalah dengan
kecintaan gue terhadap koreografi pertarungan individual yang melibatkan
karakter-karakter utama, terutama pertarungan antara Orm vs Arthur
di bawah laut yang super keren itu. Kepikiran aja James Wan dan timnya
menyajikan duel super keren kayak gitu.
Penyampaian narasi yang rada
kurang, beberapa plot hole, dan kisah cinta-cinta’an Arthur-Mera yang (menurut
gue) sebenarnya nggak perlu bisa jadi kekurangan film ini.
Sisanya OKE BANGET.
Buat pecinta film, komik, dan
terutama fans DC kayaknya girang banget bisa nonton film DC yang berkelas lagi.
Ada yang bilang Aquaman ini filmnya
bocah. Waduh. Dia sepertinya tidak tahu bagaimana industri film superhero
berjalan. Nonton dulu gih, sono. Nonton di bioskop biar jedar-jeder-nya greget.
Ehehe
Dah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar