WeW
Selasa, 14 Maret 2023

TABU

Lelah Mental mah siapa yang tahu. Hehe

Karena memang nggak kelihatan. Orang juga nggak peduli dengan itu, bahkan mungkin juga orang terdekat.

Cerita kita, keluhan, mungkin hanya dianggap TABU. Lagi-lagi, karena hal itu nggak kelihatan.

Ketika cerita dengan keluhan yang sama, respon rata-rata mereka pun sama.

"Nikmati dulu."

"Bertahan dulu."

Jawaban-jawaban seperti itu muaranya juga sama ke dalam satu hal: TANGGUNG JAWAB.

Karena punya tanggung jawab, orang jadi tidak memperdulikannya, yang penting tanggung jawab itu terpenuhi terlebih dahulu, mereka nggak peduli dampaknya.

Yang kelihatan haruslah hasil untuk memenuhi tanggung jawab itu.

Harus bagaimana pun, nggak tahu. Cerita salah, kabur apalagi, bertahan pun juga akan semakin menggerogoti.

Ujungnya tetap disalahkan, "pilihan siapa?!"
Rabu, 14 Desember 2022

Dah Lah

Malas

Nggak disiplin

Menunda-nunda

Gampang nyerah


Lengkap sudah untuk bikin semua pekerjaan jadi terbengkalai.

Lagi di posisi itu. Duh. Duch. Dah lah.

Senin, 12 April 2021

How (Again)

 


Ketika anda mencintai seseorang yang bahkan

satu mili-pun

anda tidak bisa menyentuhnya.


Bagaimana ?

Kamis, 28 Januari 2021

How ?

 



Saat anda berbicara, dan

lawan anda berpaling sebelum anda menyelesaikan kata-kata anda.


Bagaimana ?

Senin, 24 Desember 2018

Nonton Aquaman



“What could be the greater than a king ?”

“A hero.”


Woo… hoo….

Aku cinta MCU DCEU.

Aku cinta Wakanda Atlantis.

Setelah kecewa dengan kualitas Justice League yang kampret itu, akhirnya ada film DC yang bikin gue jatuh cinta lagi. AQUAMAN.

Film ini entah bagian dari DC Extended Universe (DCEU) atau bukan. Gue juga nggak tahu DCEU masih ada apa enggak. Satu hal yang pasti, Aquaman adalah film terbaik DC sejauh ini di masa-masa Warner Bros menggaungkan DCEU.

Gue suka hampir semua elemen yang ada di film ini. Visualnya. Sinematografinya. Action-nya, tentu saja.

James Wan sukses menampilkan keindahan Atlantis dengan luar biasa. Hewan-hewan laut yang unik, dan warna-warni kehidupan bawah laut disajikan dengan visual yang sangat memanjakan mata.

Pertarungan yang melibatkan hewan-hewan laut berlangsung megah dan mewah. Tapi, hal ini masih kalah dengan kecintaan gue terhadap koreografi pertarungan individual yang melibatkan karakter-karakter utama, terutama pertarungan antara Orm vs Arthur di bawah laut yang super keren itu. Kepikiran aja James Wan dan timnya menyajikan duel super keren kayak gitu.

Penyampaian narasi yang rada kurang, beberapa plot hole, dan kisah cinta-cinta’an Arthur-Mera yang (menurut gue) sebenarnya nggak perlu bisa jadi kekurangan film ini.

Sisanya OKE BANGET.

Buat pecinta film, komik, dan terutama fans DC kayaknya girang banget bisa nonton film DC yang berkelas lagi.

Ada yang bilang Aquaman ini filmnya bocah. Waduh. Dia sepertinya tidak tahu bagaimana industri film superhero berjalan. Nonton dulu gih, sono. Nonton di bioskop biar jedar-jeder-nya greget. Ehehe

Dah.


WeW