WeW: Ngerokok Nggak Ngerokok, Tetep Aja Mati
Jumat, 21 Agustus 2015

Ngerokok Nggak Ngerokok, Tetep Aja Mati

Gue pernah nanya-nanya soal  PMS ke salah satu temen cewek gue. Kayak gini:

Gue                        : PMS itu apa ya?

Dia                         : Datang bulan.

Gue                        : Katanya cewek PMS itu suka emosian ya?

Dia                         : Ya itulah penderitaan cewek.

Gue                        : Bukannya yang jadi korban itu cowok, ya.

Dia                     : LOH!!! COWOK TUH GAK TAU SAKITNYA KALO LAGI PMS. COWOK TUH TAUNYA CEWEK KALO PMS SUKANYA MARAH-MARAH. COWOK GAK PERNAH NGERASAIN SAKITNYA KALO LAGI PMS. DASAR, COWOK TUH EMANG GAK NGERTI!!!

Gue                        : Santai Neng. Kayak lagi PMS aja. Hehehe

Dia                         : EMANG IYE!!!

Gue                        : ….???

Kesimpulannya:

GUE NANYA KE ORANG YANG SALAH.

CEWEK PMS EMANG SUKA MARAH-MARAH.

GUE EMANG GAK TAHU GIMANA RASANYA PMS.

Kayaknya gak nyambung sama judulnya. Oke, lupakan perihal PMS.




Kemarin siang, di tempat kerja, gue kebelet boker. By the way, gue kerja di salah satu SMA di Tangsel sebagai LABORAN. Jangan nanya 'laboran' itu apa. Gue juga gak ngerti. Intinya gue suka nemenin siswa yang lagi praktikum di laboratorium. Mungkin, lain kali gue akan cerita tentang pekerjaan gue yang namanya aneh itu.

Karena udah nggak tahan, gue keluar laboratorium menuju toilet. Ada banyak toilet di sana. Gue memilih toilet yang dekat masjid sekolah. Alasannya simple: GAK TERLALU BAU dan KUNCINYA GAK RUSAK. Kalian tahu-lah ya gimana toilet SMA yang kurang perawatan.

Lokasi laboratorium sama toilet gak terlalu jauh. Cukup satu menit buat gue untuk sampai sana. Pas gue udah sampai, gue mencium sesuatu yang aneh. Bukan. Bukan ada orang yang lagi PUP di dalem. Bukan juga bau pesing yang belum disiram. Tapi, ini adalah: ASAP ROKOK. Salah satu hal yang gue benci.


Gue gak tahu siapa orang yang menyebarkan racun kampret ini. Gue cuma tahu motif dia di toilet , yaitu mau nyari temen. Iya. Soalnya: TEMEN BOKER YANG PALING ASYIK ADALAH MEROKOK. Tapi, masalahnya hasil ‘perasapan’ dia bisa meracuni orang (baca: GUE).


Nggak ada pilihan lain. Gue terpaksa boker di situ. Nggak nyaman banget, ngeden sambil menghirup asep rokok. Rasanya kayak makan bakso pake kuah sayur asem.

Bagitu selesai, rasanya ada yang masih mengganjal. Bukan. Itu bukan PUP gue yang masih nempel. Tapi, rasanya gak puas aja ‘kesenangan’ gue diganggu oleh asep rokok.

Gue bingung sama perokok. 'Racun' kok dikonsumsi. Emang bermanfaat? Yang gue tahu ngerokok itu banyak ruginya. Selain NGABIS-NGABISIN DUIT, merokok juga MEMPERPENDEK UMUR. Tapi yang gue heran kenapa masih banyak orang yang suka ngerokok ya?

Oke.

Jadi gini. Dari  beberapa sumber yang gue dapet ada beberapa alasan kenapa orang suka merokok.

  1. Biar di bilang KEREN, MACHO, LAKI, D.L.L.
  2. Buat ngilangin STRESS, DEPRESI, PUSING(MIKIRIN UTANG), DAN SEJENISNYA.
  3. Coba-coba sampai akhirnya keterusan (KECANDUAN /KETAGIHAN/ SAKAU)

Nah, ada yang bilang kalau udah kecanduan susah buat berhentinya. Padahal rokok kan racun. Bisa membunuh. Tagline di setiap bungkus rokok aja udah ganti jadi ‘MEROKOK MEBUNUHMU’. Bahkan, biar efeknya lebih serem di bungkusnya juga ada gambar-gambar organ tubuh yang rusak akibat merokok. Sayangnya itu semua gak ngefek buat bikin PECANDU ROKOK kapok.

Ironis.

Ketika ada pertanyaan, ‘Kenapa lo suka ngerokok, sih ? Rokok kan racun, bisa membunuh lo kapan aja.’ Mereka pasti punya jawaban pembelaan, seperti:

ROKOK UDAH JADI BAGIAN DARI HIDUP GUE.

UMUR UDAH ADA YANG NGATUR.

NGEROKOK GAK NGEROKOK, TETEP AJA MATI.

Wow. Serem juga ya, jawabannya.

Ya… pada intinya HAMPIR SEMUA yang ada di hidup ini adalah PILIHAN. Kita mau ngerokok atau nggak itu pilihan kita masing-masing. Tapi, ketika kita memilih pun ada banyak hal yang perlu kita pertimbangkan. Misalnya: MEROKOK. Kita perlu mempertimbangkan apa saja keuntungan dan kerugian dari merokok. Kita perlu mempetimbangkan apakah ketika kita merokok orang-orang di sekitar kita akan merasa nyaman. Kita juga perlu mempertimbangkan rokok apa yang akan kita konsumsi, apakah Gudang Garam atau Sampoerna Mild. *lah*

Jelas bahwa: BANYAK HAL YANG PERLU DIPERTIMBANGANKAN KETIKA KITA MEMILIH SESUATU.

Bagaimanapun juga gue tetep menghargai orang-orang yang merokok. Tapi, di tempat yang seharusnya. Bukan di tempat-tempat umum, area no smoking, atau TOILET.

Kita juga gak bisa maksa-maksa orang untuk berhenti merokok. SUSAH BRO!!! Contohnya gue sendiri: Gue gagal membuat nenek gue berhenti merokok. Iya… jangan heran kalau nenek gue juga seorang perokok.

Di kampung gue, Wonogiri, emang budayanya, gitu. Banyak wanita (kebanyakan ibu-ibu dan nenek-nenek) yang jadi perokok aktif. Rokoknya juga beda dari yang lain. Mereknya ‘LINTHINGAN’ alias bikin sendiri.

ANTI MAINSTREAM. =D


Oke. 

Sekian.

5 komentar:

  1. Ngomongin soal pms...
    Emang yang namanya pms di dunia medis sendiri itu ada, dan penyebabnya pun logis. Jadi pada saat mau menstruasi, dimana proses dinding rahim luruh karena tidak terjadi proses pembuahan pada ovum, pada saat itu sex hormones dalam seorang perempuan mencapai kadar puncaknya baik progesteron dan estrogen-estrogen. Kadar hormon yang tinggi tersebut-lah yang memicu perubahan emosional dan gejala2 pada pms seperti rasa nyeri di daerah tertentu.
    Tapi ketahuilah, pms bukan alasan buat perempuan untuk melakukan tindakan yang sewenang-wenang kepada para korbannya karena pada dasarnya dengan tingkat kesabaran yang tinggi maka emosi tersebut dapat diredam. Huehue
    (* ̄∀ ̄)

    Soal rokok..
    Heem setuju sih fer, tapi kalo menurut gw kadang dengan merubah peringatan di bungkus rokok atau baliho-baliho jadi "Merokok Membunuhmu", entah kenapa buat gw itu malah jadi lebih nggak serem ketimbang peringatan sebelumnya, meskipun ada gambar2 itu sekalipun.
    You know?
    Kebanyakan orang-orang lebih memilih mati daripada hidup menderita, yang menjadi alasan mengapa tagline yang berubah tersebut tidak memberikan efek yang signifikan. Yang (mungkin) tidak para perokok tahu bahwa dalam perjalanan menuju kematian yang disebabkan rokok tersebut bahwa dirinya akan menderita dalam hidupnya.
    Kenapa?
    Sebut saja kanker, impotensi, infertilitas, penyakit jantung koroner, atherosklerosis, daan lain-lainnya. Itu, kan, beberapa penyakit yang ditimbukan rokok yang dulu udah dicantumkan di taglinenya. Tetapi mungkin karena beberapa dari penyakit tersebut mungkin tidak dimengerti oleh semua kalangan karena menggunakan bahasa medis, mungkin solusinya adalah merubah tagline tersebut menggunakan bahasa yang lebih mudah dicerna, seperti :

    " PERINGATAN: MEROKOK DAPAT MENGHABISKAN UANGMU, MEMBUATMU TIDAK JANTAN, TIDAK MEMILIKI KETURUNAN, MEMBUAT JANTUNG RUSAK, PARU-PARU RUSAK, OTAK MENGECIL, DARAH KENTAL, MENIMBULKAN KANKER YANG AKAN MENYIKSA DAN MENGAHBISKAN UANGMU UNTUK PENGOBATAN KE RUMAH SAKIT DAN PADA AKHIRNYA KAMU AKAN MATI "

    Nah, kan, lebih bagus (baca: serem)... ._.)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ralat, lebih serem kayak gini:

      " PERINGATAN: MEROKOK DAPAT MEMBUATMU MISKIN, MEMBUATMU TIDAK JANTAN, TIDAK MEMILIKI KETURUNAN, MEMBUAT JANTUNG RUSAK, PARU-PARU RUSAK, OTAK MENGECIL, DARAH KENTAL, MENIMBULKAN KANKER YANG AKAN MENYIKSA DAN MENGAHBISKAN UANGMU UNTUK PENGOBATAN KE RUMAH SAKIT DAN PADA AKHIRNYA KAMU AKAN MATI "

      Hapus
    2. Tiar membela para wanita yang bisa bersabar menghadapi PMS. Dan gue suka sama tagline yang elo buat Yar. Haha
      Satu lagi. Cara elo berkomentar menunjukkan kalau elo calon dokter dan calon suami yang baik. Wkwkwkwk

      Hapus
    3. Heet si peri gw lagi serius juga (ceritanya) ._.)
      Thanks fer! Lanjutkan tulisan mu!
      Wkwkwkwk

      Hapus
  2. daripada merokok, mending juga ga usah merokok. betull ? #intonasi ala aa gym..

    BalasHapus

WeW