WeW: 5 Tips Bisnis Kuliner
Sabtu, 30 Januari 2016

5 Tips Bisnis Kuliner

Yosh.

Nulis lagi nih, setelah sekian lama nggak nulis.

Terakhir posting tanggal 29 Desember 2015. Dan gue bikin tulisan ini tanggal 30 Januari 2016. Terhitung selama 31 hari gue meninggalkan blog. Alasan sampingannya, sih karena gue lagi sok sibuk dengan kegiatan lain. Alasan aslinya karena gue pengin memberi waktu buat pembaca baru blog gue untuk membaca semua postingan gue. Kalo ada.

Selama satu bulan gue menghilang dari dunia blogging, banyak hal yang telah terjadi. Mulai dari perayaan tahun baru yang menurut gue biasa aja, tragedi bom bunuh diri di Sarinah, sampai gue dan temen-temen gue yang bikin usaha kecil-kecilan.

Yang paling menarik, sih tragedi bom di Sarinah, Jakarta Pusat. Banyak spekulasi yang muncul dari kejadian ini. Ada yang bilang bahwa peristiwa ini hanyalah pengalihan isu untuk kontrak Freeport yang baru. Ada yang bilang kalau salah satu pelaku teror adalah anggota polisi Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Untung Sangaji, padahal bukan. Ada juga yang bilang kalau pelaku teror salah sasaran, disuruh ngebom Suriah, malah ngebom Sarinah.

Bagaimanapun spekulasi yang beredar, kita tentu turut berduka atas kejadian ini.

Jujur aja, gue suka bingung dengan aksi bom bunuh diri seperti ini. Buat apa? Jihad? Biar masuk surga? Emang kalau udah meledakkan diri, bisa yakin 100% masuk surga? Kalaupun untuk tujuan jihad, kok jihadnya aneh gitu. Gue dengar dari ustadz, kalau jihad itu berjuang bertahan hidup di medan perang untuk menegakkan agama. Ini malah bunuh diri. Masih mending kalau mati sendiri, lah ini ngajak orang-orang yang ‘mungkin’ nggak bersalah.

Memang, selain tujuan ‘jihad’, gue rasa ada banyak motif yang digunakan dalam sebuah aksi teror.

Untuk pengalihan isu mungkin.
Untuk menarik media massa mungkin.
Entahlah. Namanya juga teroris.

….


Beberapa bulan yang lalu gue dan temen-temen mengajukan sebuah proposal usaha ke Kementerian Koperasi dan UKM. Niatnya sih iseng dan ikut-ikutan. Tapi, nggak nyangka-nya, Alhamdulillah, proposal itu diterima. Kita dapet dana untuk usaha. Heheu

Dananya nggak gede-gede amat. Dan usahanya juga biasa aja. Semacam kedai kecil-kecilan. Ide bisnis ini berasal dari Babay, salah satu temen gue. Konsepnya kayak tempat nongkrong macam kafe-kafe, gitu. Tapi, ngeliat menunya yang didominasi aneka kopi dan mie instan, malah jadi kayak warkop (warung kopi).

Menu spesial dari kedai kami adalah KUE CUBIT. Kalau penasaran dengan rasanya kalian bisa mampir ke kedai kami di Jalan Raya Ciater-BSD. Namanya Kedai KM 5. Pembaca yang berasal dari Tangsel, silahkan mampir kalau lewat jalanan situ. Yang luar Tangsel juga boleh mampir, kalau tahu tempatnya. Hehe....

Nah, karena gue dan temen-temen gue sedang merintis sebuah bisnis..., asek…, makanya di tulisan kali ini gue bakal membagikan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjalankan sebuah bisnis kuliner.

1.       HARGA

Sangat penting.
Untuk menentukan sebuah harga, kita terlebih dahulu harus melihat harga pasaran untuk produk yang sama. Kalau harga pasaran untuk satu porsi kue cubit 10 ribu, jangan pasang harga 150 ribu, tapi pasang harga yang nggak jauh beda dari harga itu. Jangan juga pasang harga 2 ribu. Rugi Bandar.

2.       RASA

Ini juga sangat penting.
Kebanyakan orang suka makanan murah, tapi enak. Jadi, selain harga yang murah, pastikan produk makanan kita punya cita rasa yang tinggi. Gampangnya bikin pelanggan bisa bilang, “Umm, enak banget”, pas lagi ngemil makanan kita.

3.       PELAYANAN


Yang ramah kalau ngelayanin pelanggan. Jangan jutek. Jangan pasang tampang abis diputusin pacar. Apalagi marah sama pelanggan.
Bukan cuma masalah ekspresi dan perilaku aja, tapi juga soal kecepatan dalam melayani pelanggan. Lebih cepat lebih baik, karena setiap orang biasanya senang kalau pelayanannya cepat.

4.       PROMOSI

Kalau baru buka banyakin promo. Banyakin diskon. Banyakin gratisannya. Banyak pelanggan yang dateng pasti. Iya…, dateng pas lagi promo doang. Pas udah nggak ada promo, mereka akan pergi entah kemana.
Nggak papa. Setidaknya udah bisa ngumpulin pelanggan. Kalau makanan kita emang punya cita rasa tinggi dan kualitas yang baik, pelanggan akan datang dengan sendirinya.

5.       DO’A




Sederhana aja. Kalau mau dagangannya cepet laku, perbanyak do’a.


Nah, itu dia 5 hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan sebuah bisnis, khususnya bisnis kuliner. Semuanya penting, tapi ada yang lebih penting, yaitu NIAT. Apapun yang kita lakuin pasti diawali dengan niat, begitu juga dengan bisnis. Harus niat, kalau bener-bener pengin bisnis. Harus.

Oke.

Udah dulu, kawan. Sampai jumpa di postingan berikutnya. Heheu




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WeW