Penghargaan itu
penting.
Piala atau
piagam adalah salah satu bentuk penghargaan, tapi bukan itu. Bukan penghargaan
berupa piala atau piagam. Tapi penghargaan terhadap diri sendiri dan orang
lain.
“PENGHARGAAN
TERHADAP DIRI SENDIRI”
Kenapa?
Karena diri kita
perlu dihargai. Hargai apa yang sudah kita lakukan. Hargai apa yang sudah kita
usahakan.
Banyak orang
yang terkadang tidak menerima kegagalan atas apa yang sudah dilakukannya. Gagal
juara satu. Gagal jadi yang terbaik. Apapun itu.
Kegagalan memang
menyakitkan. Tidak ada yang suka dengan hal itu.
Kegagalan adalah
hasil dari proses kita berusaha. Hasil dari apa yang kita lakukan. Namun, jangan
kita benci, tapi terimalah kagagalan itu.
Kita memang
gagal. Tapi telah berhasil mencoba. Lebih baik mencoba tapi gagal daripada
tidak pernah mencoba sama sekali, bukan? Klasik, tapi benar adanya.
Bukan hanya
perkara kegagalan, namun juga keberhasilan.
Berikan
penghargaan saat kita mendapat juara satu di kelas.
Berikan penghargaan
saat kita lulus ujian.
Berikan penghargaan
saat kita berhasil menangkap ikan yang besar.
Dengan cara apa?
Dengan banyak
cara.
Membeli buku
baru saat kita berhasil mendapat juara satu di kelas.
Atau menonton film
terbaru di bioskop saat kita lulus ujian sekolah.
Dan lain-lain.
Pepatah mengatakan,
‘berikan penghargaan terhadap diri
sendiri terlebih dahulu, sebelum memberikan penghargaan kepada orang lain’.
Ketika kita
sudah memberi penghargaan terhadap apa yang sudah kita lakukan, maka kita bisa
memberikan penghargaan kepada yang lainnya. Orang lain. Manusia lain.
“PENGHARGAAN
TERHADAP ORANG LAIN”
Banyak orang
yang suka menjudge orang lain seenaknya sendiri. Memperlakukan orang lain seenaknya
sendiri. Menyalahkan orang lain seenaknya sendiri.
Orang lain itu
manusia. Boleh salah. Tapi kita tidak boleh semena-mena memperlakukannya atas
kesalahan yang dia lakukan. Memaki nya. Menghina nya. Bahkan memberikan luka
fisik kepadanya.
Bahkan mereka yang merasa paling tahu segalanya, padahal belum sepenuhnya tahu, belum sepenuhnya mengerti, apalagi benar, tidak berhak sama sekali.
Bahkan mereka yang merasa paling tahu segalanya, padahal belum sepenuhnya tahu, belum sepenuhnya mengerti, apalagi benar, tidak berhak sama sekali.
Arogan. Egois.
Tidak tahu etika.
Jangan seperti
itu.
Manusia boleh
salah.
Memang dia
salah. Tapi, beri dia penghargaan.
Beri dia kesempatan.
Beri dia kesempatan.
Dia memang
salah. Namun bukan tanpa sebab. Pasti ada sebabnya. Mungkin dia belum mengerti.
Mungkin dia punya masalah lain yang membuat dia depresi. Atau mungkin dia
membencimu.
Apapun alasannya.
Dia pasti sudah berusaha keras. Jadi jangan semena-mena. Jaga ucapanmu. Jaga
bahasamu yang tidak bersahabat itu.
Lagipula wibawamu
akan hilang ketika kamu hanya mengumpat dan mengeluarkan kata-kata kasar
kepadanya, bukan?
Beri dia
penghargaan.
Dengan apa?
Dengan bijak.
Katakan saja, “ini sudah bagus, namun kurang sempurna” atau “kamu lagi ada masalah apa, kok
pekerjaanmu tidak seperti biasanya?”
Ini juga bukan
masalah kesalahan saja. Tapi juga tentang keberhasilan yang diperoleh orang
lain.
Beri dia
penghargaan.
Berikan dia
ucapan selamat. Setidaknya. Dia akan senang. Semoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar