WeW: Sumpah Pemuda: Maknai dengan Dua Hal Ini
Selasa, 27 Oktober 2015

Sumpah Pemuda: Maknai dengan Dua Hal Ini

Indonesia

Indonesia punya banyak budaya

Indonesia punya banyak adat istiadat

Indonesia punya banyak bahasa, pun dengan agama

Berbeda-beda

Hingga hari itu

28 Oktober 1928

Lahirlah Sumpah Pemuda oleh pemuda

Yang Bertumpah Darah Satu, Tanah Air Indonesia

Yang Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia

Yang Berbahasa Satu, Bahasa Indonesia

Menyatukan perbedaan

Membangkitkan jiwa patriotisme

Membangkitkan semangat nasionalisme

Untuk satu tujuan

MERDEKA.

Yosh. Gimana puisinya? =D
Jangan ngaku pemuda Indonesia kalau nggak tahu kapan Sumpah Pemuda diperingati. Malu sama rumput.

Tepatnya pada 28 Oktober 1928, rumusan Sumpah Pemuda yang ditulis oleh Mohammad Yamin, dibacakan oleh Soegondo. Dua sosok pemuda yang kita nggak kenal sampai sekarang.
Ini teks aslinya.

Sekarang tahun 2015. Berarti udah 87 kali kita memperingatinya. Banyak perubahan yang terjadi di Indonesia sejak saat itu. Dari yang tadinya punya Pembela Tanah Air (PETA) sampai punya pasukan modern (BOY-BAND).

Apapun itu, yang paling penting adalah Indonesia udah merdeka.

Perkembangan yang begitu pesat dari berbagai aspek kehidupan membuat banyak perbedaan yang terjadi, salah saunya di kalangan pemuda. Pemuda dulu dengan sekarang tentu sangat berbeda.

Pemuda zaman dulu bangun tidur megangnya cangkul, lah pemuda zaman sekarang bangun tidur megangnya henpon. Dulu para pemuda berani mati (perang), sekarang malah nyari mati (tawuran). Dulu para pemuda mati-matian meraih kemerdekaan, sekarang mati-matian merebut hati sang gebetan.

Daripada mikirin gebetan yang nggak peka-peka, mending kamu memaknai sumpah pemuda dengan melakukan dua hal sederhana ini. Dijamin 99 % kamu jadi tambah pinter males.

  1. MEMBACA
Pemuda jaman sekarang lebih suka baca timeline gebetan daripada baca buku pelajaran. Lebih suka baca status mantan daripada buku sejarah. Lebih suka galau mikirin pacar daripada galau mikirin tugas sekolah.

Ya… nggak papa sih. Namanya juga pemuda.

Tapi, mumpung hidup di jaman modern gini, manfaatin media dan tekonlogi yang ada. Jaman dulu di Indonesia belum ada yang namanya handphone, apalagi internet. Pemuda zaman dulu cuma bisa baca koran atau surat kabar. Paling mentok baca tanda-tanda kapan Jepang menyerang.

Punya smartphone canggih jangan cuma buat update status di sosial media. Sering-sering buka situs-situs yang punya banyak informasi penting, terus baca. Bisa berita terkini, ilmu pengetahuan, tips, atau tutorial bikin es batu.

Selain tulisan, membaca juga bisa dalam bentuk lain, seperti: membaca pikiran orang lain, membaca perasaan orang lain, atau membaca tanda-tanda mau boker.

Usahakan baca minimal satu jam setiap hari.

Kalau nggak bisa, gimana? Setengah jam.

Masih nggak bisa? 15 menit.

Tetep nggak bisa? 5 menit.

Lagi-lagi nggak bisa? Ini nggak bisa apa nggak mau sih !?

  1. MENULIS
Orang rajin nulis biasanya karena dua hal: disuruh ngerangkum sama dosen atau nulis status di sosial media. Sekali-kali nulis yang lain, dong. Bisa cerpen, diary, atau sekalian aja bikin buku. Medianya juga bebas. Bisa kertas, buku diary, notebook, blog, atau daun jati.

Di era yeng serba digital ini kamu bisa nulis di blog. Kamu bisa menulis apapun yang pengen kamu tulis. Tentunya dalam konteks yang baik. Jangan bikin blog cuma buat nulis gimana cara make kancut atau buat upload video porno. Kurang bermanfaat.

Kenapa harus menulis?

Berdasarkan pandangan gue yang nggak bisa dibuktikan kebenarannya, menulis bisa meningkatkan  daya ingat kalian, meningkatkan kemampuan EYD, meningkatkan kreatifitas, meningkatkan kemampuan menggombal, dan meningkatkan resiko kesemutan.

Selain itu, menulis juga bisa kamu jadikan sebagai profesi. Sebut saja penulis terkenal (versi gue), seperti: Raditya Dika, Andrea Hirata, Alit Susanto, dan lain-lain. Mereka hidup dari nulis, makan, dan minum.


Dua hal  ini bisa kamu lakukan dengan dua syarat. Pertama NIAT. Kedua SEHAT. Semua yang kita lakukan berawal dari niat. Yang lebih penting tentu saja sehat. Jaga kesehatan dengan olahraga teratur. Jangan males olahraga. Minimal seminggu sekali-lah.

Jadi, di tanggal yang bersejarah ini mari kita maknai Sumpah Pemuda dengan melakukan hal-hal yang positif. Nggak ada yang sia-sia dari apa yang kita kerjain. Yang ada cuma hasil yang kurang maksimal kalau kita ngerjainnya juga nggak maksimal. Semua hal yang kita lakukan psasti akan menghasilkan suatu karya.

Menulis menghasilkan karya berupa tulisan.

Membaca akan menghasilkna karya berupa ilmu pengetahuan.

Olahraga bisa menghasilkan karya berupa kesehatan... dan keringetan.

Bahkan, dengan berpikir saja kita bisa menghasilkan karya berupa IDE. Kita harus tahu bahwa ide adalah sesuatu yang mahal dan berharga. Dari ide, para ilmuan dan penemu besar menghasilkan karya yang luar biasa. Sebut saja James Watt dengan mesin uap-nya. Thomas Alva Edison dengan lampu pijar-nya. Atau Michael Faraday sang penemu listrik. Karya mereka masih kita rasakan manfaatnya sampai sekarang. Satu kata untuk menggambarkan mereka: KEREN.




Yuk berkarya guys. Minimal ngupil-lah.

7 komentar:

  1. Ngupil. Yeah ngupil. Ngupil itu sudah enak, bermanfaat. Betul kan bro? :D

    BalasHapus
  2. Hayukk berkarya untuk Indonesia. Salam kenal :D

    BalasHapus
  3. Semangat mudanya keliatan banget. Umur berapa, mz?
    Ntap lah, Udah jadi penasehat banget. Tapi kok akhirnya nggak enak banget; ngupil. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Umur ya. Nggak terlalu muda dan nggak terlalu tua, mbak, Sedang2 saja. Lihat di menu "Siapa Masper" aja mbak. Heheu

      Hapus
  4. Merdeka wkwkkw
    Pemuda harus penuh dengan perjuangan untuk berkarya agar indonesia lebih baik , ealah lebay tenan ya wkkwkw
    salam kenal
    sutopo

    BalasHapus

WeW