Jum’at, 21 November 2015, gue nonton
film bareng temen-temen gue. Janjiannya udah lama, tapi baru sekarang bisa
nonton. Iya. Itu karena filmnya baru keluar di Indonesia.
Begitu filmnya diputar, gue
mewek. Padahal, film kartun.
Boruto: Naruto The Movie. Itu judul filmnya.
Ini adalah film ke-sebelas dari seial manga/anime Naruto. Kalau kalian penyuka manga dan anime Jepang pasti kalian tahu serial anime yang satu ini. Cerita film ini fokus pada Boruto, anak dari Naruto, yang berjuang mendapatkan perhatian ayahnya. Di Jepang sendiri, Boruto: Naruto The Movie udah diputar sejak 7 Agustus 2015. Banyak yang bilang kalau ini adalah film
terakhir, dari sang kreator manga, Mashashi Kishimoto.
Secara keseluruhan gue suka film ini. Banyak adegan yang ditampilkan. Mulai dari adegan berantem, adegan yang bikin ngakak, sampai adegan
yang bikin gue nangis kejer.
Gue terlalu menghayati
filmnya.
Mungkin, lebih tepatnya 3 alasan ini yang bikin
gue mewek.
1. Karena Adegan yang Mengharukan
Adegan pertama:
saat Naruto memberi selamat atas keberhasilan Boruto pas dia menang di putaran
pertama Ujian Chunin. Baruto seneng banget atas apa yang dilakukan ayahnya.
Adegan kedua:
saat Boruto bilang ke Hinata (ibu Baruto) untuk menyelamatkan Naruto yang
diculik.
Kedua adegan ini
menggambarkan ikatan antara ayah dan anak. Boruto butuh perhatian dari ayahnya.
Tapi, disisi lain Naruto banyak tugas di kantornya. Maklum, dia adalah pemimpin
di desanya. Hal ini bikin Boruto kesal dengan ayahnya.
Boruto
menganggap bahwa kasih sayang ayah terhadap dirinya udah hilang. Padahal, dia
salah. Naruto tetep sayang sama dia. Dia nggak bisa ngasih perhatian
lebih karena emang bener-bener sibuk semenjak jadi Hokage.
Nah, pas ada
adegan saat Naruto mau nunjukin rasa sayangnya ke Boruto, gue ngerasa
terharu aja.
Apalagi pas
Boruto sadar kalau Naruto sebenernya sayang sama dia. Lalu, dia berangkat
ke dimensi lain untuk nyelametin Naruto. Ngeliat adegan ini, gue membiarkan air
mata mengalir deras dari mata gue. Sialnya, temen sebelah gue ngeliat hal ini.
Dan dia ngetawain gue. Kampret.
2. Karena Serial Naruto Udah Tamat
Gue ngikutin
serial manga Naruto dari Awal sampai akhir. Rasanya ada yang hilang aja pas gue
tahu kalau serial ini udah tamat. Apalagi, berdasarkan sumber yang gue baca,
ini adalah film terakhir.
Pas gue ngeliat
adegan-adegan yang ada di film ini, gue mikir, “mungkin ini terakhir kalinya gue
ngeliat Naruto lari dengan tangan lurus ke belakang”. Dem.
3. Gue-nya Cengeng.
Gue emang gampang
nangis kalau ngeliat adegan yang mengharukan. Bahkan baca bukunya Alitt Susanto
aja, gue bisa nangis. Padahal, itu buku komedi. -_-
Ngomongin soal Naruto.... Gue suka serial Naruto karena di dalamnya ada banyak aspek kehidupan. Ada cinta, perdamaian, persahabatan, pengorbanan, semangat pantang menyerah sampai cinta tanah air.
Ngomongin soal Naruto.... Gue suka serial Naruto karena di dalamnya ada banyak aspek kehidupan. Ada cinta, perdamaian, persahabatan, pengorbanan, semangat pantang menyerah sampai cinta tanah air.
Mungkin bagi yang mengikuti
serial atau anime Naruto udah tahu tentang hal ini.
Dalam serial ini kita bisa melihat
cinta yang ada di dalam diri seorang
Uchiha Itachi untuk desanya, dan tentu saja untuk adik kesayangannya, Uchiha Sasuke.
Kita bisa melihat tokoh-tokoh
seperti: Uzumaki Naruto, Hatake Kakashi, Hashirama Senju, dan tokoh lainnya
yang menginginkan perdamaian di desa
mereka, Konohagakure.
Kita bisa melihat arti persahabatan yang ditunjukkan oleh
Naruto kepada sahabatnya, Sasuke Uchiha.
Kita bisa melihat pengorbanan seorang Itachi Uchiha yang
dicap sebagai penghianat untuk perdamaian desanya atau Minato Namikaze (Yondaime)
yang mengorbankan nyawanya untuk menyegel Kyuubi ketika menyerang Konohagakure.
Kita bisa melihat semangat pantang menyerah yang
ditunjukkan oleh Uzumaki Naruto untuk meraih impiannya sebagai seorang hokage.
Bahkan, kita bisa melihat
Semangat Api (Hi No Ishi) yang diwariskan
oleh para Hokage untuk mencintai desanya,
Konohagakure.
Shodaime, Nidaime, Sandaime, Yondaime, Godaime
Yang lebih penting dari serial
ini adalah sebuah pengakuan. Naruto
adalah anak yatim piatu. Dari lahir dia hidup sendiri. Dia merasa kesepian. Hampir
semua penduduk desa tidak mengakui keberadaannya. Hal ini karena Kyuubi yang
bersemayam di tubuh Naruto membunuh banyak orang di desanya.
Namun, hal ini tidak menyurutkan
semangat Naruto untuk membuat semua orang di desa mengakui keberadaannya. Dengan
usaha dan semangat yang dia punya, akhirnya semua orang mengakuinya. Bahkan, pada akhirnya dia berhasil maraih
impiannya menjadi seorang Hokage.
Terlepas dari cerita Naruto, bagaimana pun, sebuah pengakuan
itu penting. Kita perlu pengakuan dari orang lain. Rasanya nggak enak kalau
nggak di anggep. Nggak enak kalau nggak ada yang mengakui. Nggak enak kalau
nggak ada yang merhatiin. Karena seperti kata Garaa, “Manusia
tak kan pernah bisa menang dari rasa kesepian”. Uhuy~
Sebenernya gue nggak nonton naruto, tapi bener banget kata gaara, kita nggak akan menang dari rasa kesepian. sedep banget dah, hehe
BalasHapusYosh....
HapusNonton dong... Seru... =D
gw cuma baca naruto yg kecil, tulisan ini gw akui bikin gw png lanjutin baca naruto... #LariTanganLurusKebelakang #SFK tek..tek..tek..tek..tek
BalasHapusSekarang saatnya baca yang Naruto Shippuden/Seri kedua/Naruto remaja. Heheu
HapusI'M A BIG FAN!!!!!
BalasHapusAnime best ever!
Yosh. That seems good...
HapusGue ngikutin naruto cuman sampe masa remaja dia, setelah itu pas akhir tahun 2014 di mana manganya tamat, gue langsung donlot aplikasi baca manga, dan segera membacanya sampai tamat. Sumpe, sama kayak lu, gue nangis.. Rasanya kayak ada yg ilang aja, soalnya jaman SMP jaman2 gue cinta mati ama naruto, rela mati ngabisin duit jajan buat beli vcd bajakannya serialnya.
BalasHapusWiih... Mantap.... Sampai rela mati gitu...
HapusFer tulisan loe makin lama makin bagus. Keren! Salut! :D
BalasHapusHahaha
HapusKemana aja Yar....
mantabss..
BalasHapusYosh...,
Hapuscoba baca novel Harry Potter trs nntn Filmnya :D
BalasHapusNovelnye tebel dek. Tapi tenang, filmnya ada kok. Heheu
Hapus