WeW: Hujan itu Berkah ?
Senin, 14 Maret 2016

Hujan itu Berkah ?


Hujan adalah salah satu anugerah yang diberikan Tuhan kepada makhluk hidup, salah satunya manusia. Di Indonesia yang notabene hanya memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan, tentu hujan menjadi penting. Karena apa? Ya, karena dua musim itu. Kemarau yang berkepanjangan tentu akan menyebabkan kekeringan dan kekurangan air. Hujan yang berkepanjangan juga akan menyebabkan…, banjir mungkin.


Hujan.

Gue pengen bahas tentang hujan. Lebih spesifik lagi hujan yang terjadi di Jakarta. Kenapa? Karena hujan di Jakarta sering dianggap sebagai “pembawa bencana”.

Lalu, benarkah anggapan yang mengatakan bahwa hujan adalah “pembawa bencana” ?
Kita akan cari tahu.


***

Kita mulai dari sejarah bumi.

Menurut buku sejarah yang gue baca, bumi yang kita tempatin ini udah berumur kurang lebih 2,5 milyar tahun. Dan menurut buku sejarah gue (lagi), bumi terbentuk melalui tahapan zaman sebagai berikut.

  1. Zaman Arkaekum
Zaman di mana belum ada tanda-tanda kehidupan.

  1. Zaman Paleozoikum
Zaman di mana sudah muncul binatang sejenis ikan dan binatang amphibi.

  1. Zaman Mesozoikum
Zaman di mana makhluk hidup sudah semakin beragam. Salah satunya adalah Dinosaurus.

  1. Zaman Neozoikum atau Kenozoikum
Zaman di mana munculnya binatang menyusui, seperti kera dan monyet sampai kehidupan manusia purba.

Dari zaman ke zaman, kita bisa dibilang bahwa dampak yang disebabkan oleh hujan pasti mengalami perkembangan.

Ketika kita bicara tentang hujan yang terjadi pada zaman dimana manusia belum ada, dampak hujan mungkin nggak terlalu dipikirkan. Kalaupun waktu itu terjadi banjir bandang karena hujan, akibat yang ditimbulkan juga nggak terlalu berbahaya, karena manusia belum ada. Nah, lalu bagaimana dengan hujan yang terjadi saat ini, khususnya di Jakarta ?

Berbicara tentang hujan yang terjadi di Jakarta, maka gue rasa ‘beberapa’ orang akan menganggap bahwa hujan adalah “pembawa bencana” dengan satu alasan bernama ‘banjir’. Mereka akan mengganggap bahwa musim penghujan adalah musim di mana hujan bukan lagi sebuah berkah dari Tuhan, melainkan hanya penyebab terjadinya bencana banjir.

‘Beberapa’ orang tersebut mungkin ‘benar’. Hanya saja mereka tidak mengerti situasi yang terjadi, karena pada dasarnya bencana itu terjadi karena perilaku manusia itu sendiri. Saat manusia membuang sampah sembarangan. Saat manusia menjadikan danau menjadi tanah lapang. Saat manusia membuat hutan hujan tropis menjadi hutan gedung bertingkat. Saat manusia nggak tahu apa yang akan terjadi dengan tindakan yang mereka lakukan.

Ketika bencana itu datang, mereka akan sibuk mencari sesuatu yang di salahkan. Bahkan, hujan pun turut menjadi objek yang disalahkan. Mereka yang sibuk mencari-cari kesalahan tanpa memberikan solusi, mulai merancau ketika banjir datang.

Seperti:

“Banjir lagi…, banji lagi”.
“Perasaaan Jakarta banjir mulu”.
“Kesel banget, telat gara-gara banjir”.

Rancauan yang menurut gue percuma, karena nggak akan mengubah situasi yang terjadi. Lagipula, seharusnya mereka merancau dengan nada penyesalan atas kesalahan mereka sendiri.

Seperti:

“Coba gue nggak buang sampah sembarangan”.
“Coba gue nggak nguruk danau yang indah itu”.
“Coba gue nggak nangis tiap habis putus”.

Yah..., bagaimanapun juga, hujan tetaplah sebuah anugerah. Sebuah berkah. Sebuah nikmat yang harus kita syukuri.

Hujan adalah sebuah media agar kita bisa merenungi kehidupan yang kita jalani. Agar kita tahu bahwa langit pun juga bisa berduka. Dan agar kita tahu bahwa jomblo juga berarti.

Hujan tidak bersalah. Manusia lah yang salah. Mereka membangun tanpa mengendalikan. Jakarta yang perlu 30% ruang terbuka hijau terabaikan karena pembangunan tanpa pengendalian. Sungai sebagai sarana penampung air, malah menjadi penampung sampah. Maka, tidak heran kalau banjir terjadi saat musim hujan.

Lalu, sekarang bagaimana?

Entahlah.

Kita lihat saja apa yang akan terjadi selanjutnya.

2 komentar:

  1. Aku suka hujan. Biasanya kalo sedang hujan, kalau nggak tidur ya nulis. Kadang ada ide yang muncul saat hujan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya suka hujan. Biasanya kalau sedang hujan, saya tidur. Tapi, kadang ada inspirasi tentang mantan yang sudah lama menghilang.

      Hapus

WeW