WeW: Sayuran = Junkfood?
Kamis, 05 Mei 2016

Sayuran = Junkfood?


Di suatu sore yang agak mendung, gue dan salah satu temen gue pergi ke suatu tempat. Di tengah perjalanan sesuatu yang aneh terjadi pada perut gue. Rasanya kaya ada singa yang meraung-raung didalamnya. Gue laper.

Gue memutuskan untuk mendatangi sebuah rumah makan yang sangat akrab dengan Indonesia. Rumah makan padang.

Gue pesen dua porsi (nasi ayam + es jeruk). Nasi nggak nambah.

Gue pun makan dengan dengan cara seperti biasa, yaitu dengan mengunyah dan menelan makanan gue. Begitu selesai, gue mendatangi Mas Tukang Nasi Padang.

“Berapa mas?” tanya gue.

“Lima puluh ribu, Bang.”

“Lima puluh ribu?”

“Iya.”

Gue memberi selembar uang lima puluh ribuan ke dia.

Gue pun pergi sembari bilang makasih. Padahal dalam hati, “Kampret. Mahal banget.



Ini berarti harga untuk satu porsinya 25 ribu. Padahal, harga di warung nasi padang yang sering gue samperin cuma 18 ribu per porsi. Haini… 25 ribu. 

Anyway, selisih harga yang lumayan gede itu sangat berarti untuk mahasiswa kere seperti kami gue.

Amsyong.

Salah milih tempat. -_-


***


Junkfood.

Makanan sampah.

Mungkin lebih mengarah ke fastfood atau makanan cepat saji.

Sebut saja ayam goring Ka.F.Si, burger Mekdi, gorengan, dan sebangsanya.

Di warung nasi padang juga ada yang tergolong junkfood, yaitu jeroan. Kolestrolnya tinggi.

Anehnya.

Nggak tau kenapa.

Orang-orang pada suka. Gue salah satunya.

Kita sering denger bahwa makan sayuran dan buah-buahan lebih sehat daripada junkfood. Nggak salah, tapi  nggak sepenuhnya benar.

Kalau kita perhatikan, baik sayuran, buah-buahan, maupun junkfood punya kesamaan. Sama-sama bikin orang cepet mati. Kenapa? Karena jaman sekarang sayuran dan buah-buahan yang beredar di pasaran udah bercampur zat kimia dari pestisida.

Emang nggak semua buah dan sayur mengandung pestisida, sih. Pasti ada buah dan sayur yang bener-bener cuma modal eek sapi pupuk kandang doang. 

Nah, kalau nemu buah dan sayur yang menurut kita mengandung pestisida ya tinggal dicuci aja. Nyucinya yang bener. Pake sabun khusus pembersih. Jangan pake abu gosok.

Dengan begitu, sayuran dan buah-buahan yang kita konsumsi beneran bikin kita lebih sehat daripada junkfood.

Ya sebenernya nggak cuma buah dan sayur aja yang bikin kita sehat. Kita masih butuh nasi, daging, ikan, telor, tempe, tahu, air putih, susu, kasih sayang, dan cinta.

Iya kan ?

…………………..

Makanan jaman sekarang berbeda dengan makanan jaman dulu.

Dulu. Dulu banget. Nggak tahu kapan. Kayaknya makanan itu menyehatkan semua. Nggak ada sayur yang disemprot pestisida, nggak ada buah yang di kasih pupuk kimia, dan nggak ada juga cabe yang punya gelar cabe-cabean.

Sekarang. Makanan itu banyak yang nggak menyehatkan, kalau kita nggak pinter milih. Kita harus pinter milih makanan berdasarkan kualitasnya. Sehat atau nggak. Baik atau buruk. Masih segar atau udah busuk.

Perhatikan juga harganya. Makanan mahal belum tentu sehat. Apalagi yang murah.

Kalo bisa tempatnya juga diperhatikan. Cuma jangan fokus ke tempatnya, karena yang minum kopi di kedai terkenal pun bisa wassalam.

Cuma (kebanyakan) yang namanya orang Indonesia, pasti punya semboyan khusus yang mengesampingkan masalah pestisida atau pun jukfood. “Yang penting enak”. Mau sehat atau nggak sehat, asal enak, tetep aja diembat.

Ada yang nggak pilih-pilih. Mau enak atau nggak enak asal bisa makan udah seneng. Agak memprihatinkan.

Ada juga yang perhitungan. Kalo nggak murah, nggak mau makan. Ini sih gue kayanya.

Intinya terserah kita.

Setiap orang tentu punya preferensi sendiri soal makanan. Ada yang memang suka sayuran. Tapi, ada juga yang nggak suka sayur dan lebih memilih junkfood. Jadi, ya terserah mau makanan yang model gimana kalau itu udah pilihan kita, ya silahkan saja. Toh, pada akhirnya kita sendiri yang akan menanggung resikonya.

Hehe.

2 komentar:

WeW