Kenangan Paling Buruk

Waktu kecil gue orang yang penyendiri. Makan sendiri. Mandi sendiri. Cebok sendiri. Tidur…ss... sama Mbah.

…………………………..

Tiba-tiba gue teringat kenangan-kenangan yang dulu gue alami. Satu per satu kenangan mulai berkumpul menuju satu kutub di otak gue. Mulai dari kenangan yang buruk sampai kenangan yang paling buruk.

Kenangan yang menurut gue paling buruk adalah saat gue abis sunat. Sakit nya itu loh. Beh.

Kenangan buruk lainnya adalah saat gue hampir ditabrak motor. Jika saat itu gue ketabrak beneran mungkin blog ini nggak bakalan ada. Buruk, tapi berkesan.

Kejadian itu terjadi saat musim lebaran. Gue dan keluarga gue bersilaturahmi ke rumah saudara. Kita jalan kaki dari rumah sampe ke jalan raya. Lalu naik angkutan umum, dan berhenti di gang menuju rumah saudara kami. Gang ini terletak di seberang jalan. Jadi, kita harus menyeberangi jalan terlebih dahulu.

Penyeberangan pertama gue lalui dengan baik dan selamat berkat digandeng ibu gue.

Pulangnya, kami nyeberang lagi. Orang yang pertama kali nyeberang adalah sepupu gue yang saat itu seumuran dengan gue, sekitar umur 8 tahun. Iya. Gue masih muda dan tampan. Sekarang? Masih. Dikit.

Dia nyeberang sendiri dengan cara berlari tanpa toleh kiri kanan. Tanpa bantuan orang tuanya. Tanpa digandeng. Keliatan keren. Gue tertarik mencobanya. Nggak mau kalah. Bodoh dan polos emang beda tipis, sih.

Gue mengambil ancang-ancang. Lalu, tanpa ba-bi-bu gue melesat dengan cepat. Berlari. Begitu gue sampai ditengah jalan raya, gue ngeliat ada motor melaju kencang dari arah kiri. Mungkin sekitar 40-60 km/jam. Gue kaget. Pergerakan gue berhenti seketika.

Iya. Gue berhenti ditengah jalan. Entah refleks entah apa. Motor itu melaju tepat di depan muka gue. WUUSHH…….

Ibu dan orang di sekitar jalan beteriak melihat kejadian yang hampir membuat hidup gue berakhir.

Gue selamat.

Kejadian ini memberikan kita pelajaran kalau nyeberang............................................. harus hati-hati.

Gitu.