WeW: Selamat Ulang Tahun, Cuy
Senin, 08 Agustus 2016

Selamat Ulang Tahun, Cuy

“Ulang tahun yaa? Traktir dong”.

Kalimat ini sering ditujukan untuk mereka yang lagi ulang tahun. Biasanya, kalau nggak sahabat ya temen.

Sekilas, sih kayanya wajar aja. Tapi, setelah gue pikir-pikir kalimat ini punya makna lain.

Satu. “Ulang tahun yaa? Traktir dong”  = “Eh, lu lagi banyak duit. SINI-IN NGGAK!”. Dipalak.

Dua. “Ulang tahun yaa? Traktir dong”  = “Ulang tahun yaa? Mana kado buat gue?”. Dimintain kado. Jadi kebalik. Yang ulang tahun malah dimintain hadiah.

Tiga. “Ulang tahun yaa? Traktir dong”  = “Nikah yuk!”. *Lah*


……………………….


Ulang tahun identik dengan tradisi tiup lilin. Tradisi yang lagi-lagi gue nggak tahu siapa yang pertama ngelakuin.

Mungkin tradisi ini berawal dari sebuah legenda. Jadi, dulu ada seorang gadis yang kesal karena desanya dilanda mati lampu berbulan-bulan. Setiap hari dia pake lilin buat penerangan. Nah, saking keselnya, dia matiin lilin dirumahnya dengan sekali hembus. “Biar gelap gulita sekalian”, pikirnya. Namun, di luar dugaan yang terjadi malah lampu di desanya hidup semua.

Si gadis kebetulan lagi ulang tahun. Warga yang mendengar tentang kisah ini dari Bapaknya percaya bahwa kejadian ini adalah sebuah anugerah. Sejak hari itu meniup lilin di ulang tahun adalah sebuah tradisi yang harus dilakukan.

Legenda macam apa inih. -_-

Sebenernya, awal mula tradisi tiup lilin ini nggak ada yang tahu. Menurut informasi yang gue baca, tradisi tiup lilin dimulai dari Kinderfest, sebuah perayaan ulang tahun bagi anak-anak pada abad ke-18. Cuma, nggak tahu pastinya kapan.

Bagi gue sendiri tradisi ini nggak penting, sih. Lagi pula ulang tahun kan sebenernya bukan hal yang perlu dirayakan.

Ulang tahun adalah saat dimana jatah umur kita di dunia semakin berkurang. Mungkin seharusnya yang kita lakukan bukan perayaan, tapi syukuran. Bukan merayakan, tapi mensyukuri.

Beberapa orang mungkin berpikir bahwa perayaan ulang tahun adalah bentuk lain dari syukuran. Wujud rasa syukur karena masih diberi kesempatan untuk hidup. Perayaan yang sederhana dan tidak berlebihan tentu lebih baik, dibandingkan dengan mengadakan pesta yang berlebihan. Tapi, kembali ke individunya. Masing-masing orang pasti punya preferensi sendiri tentang perayaan ulang tahun. Mau dirayain atau nggak, ya terserah orangnya. Bebas.

Ulang tahun juga identik dengan kado. Gue juga nggak tahu kenapa yang ulang tahun perlu dikasih kado. Biar berkesan ? Biar ada kenang-kenangan di hari bertambahnya (angka) umur ? Biar seneng ? Biar spesial ? Iya kali.

Ada juga yang bilang, kado adalah perwujudan cinta dari orang yang memberi kado. Bisa jadi benar, tapi bisa jadi salah. Tergantung persepsi masing-masing orang.

Saat ulang tahun yang paling penting bukan kadonya, tapi… isi kadonya. *PLAK

Yang paling utama adalah do’anya, seperti:

Semoga konsisten iman dan taqwanya.

Semoga panjang umur.

Semoga sehat selalu.

Semoga selalu dilancarkan urusannya.

Semoga cepet nikah.

Semoga….




Yaudah.

Selamat ulang tahun buat kamu yang ulang tahun. Heheu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WeW