WeW: Perhatikan Hal Ini Kalau Mau ke Bioskop
Jumat, 03 Agustus 2018

Perhatikan Hal Ini Kalau Mau ke Bioskop



Yo gais.

Pa kabar?

Btw, suka nonton?

Suka ke bioskop?

Suka dia yang tak pedulikan mu?

Jaman sekarang kayanya ke bioskop udah jadi kebiasaan netizen rakyat Indonesia, ya. Tujuannya pun macem-macem. Ada yang emang hobi, nyari hiburan, atau numpang tidur.

Abis nonton pun responnya macem-macem. Ada yang seneng. Ada yang seger (baru bangun tidur). Ada juga yang sumpah serapah karena filmnya syampah.

Ngomongin respon yang ketiga ini, sebenernya ada beberapa hal yang mesti kita perhatiin kalau mau nonton sebuah film. Tentu biar nggak kesel, lalu nyesel.

Udah banyak juga artikel yang ngebahas ini. Terus gue ngapain bahas lagi? Ya pengen aja. Siapa tahu mau nyari yang beda. Padahal sama aja. Yaudah nggak usah baca aja.

Apa aja?

Nih !


AKTOR/AKTRIS, RUMAH PRODUKSI (STUDIO FILM), SUTRADARA

Tiga hal ini biasanya berhubungan dengan aspek teknis. Selain itu, baik aktor/aktris, studio film, maupun sutradara pasti punya rekam jejak dan basis fans masing-masing. Jadi, daripada ngebahas aspek teknis yang bisa sangat panjang, dan guenya juga nggak ngerti-ngerti amat, mending fokus pada dua hal tadi: rekam jejak (track record) dan “fans”.

> Rekam jejak biar lo tahu bagus nggak-nya.

Contoh: Tahu Marvel Cinematic Universe (MCU) produksi Marvel Studios, nggak ? Filmnya seru-seru, loh. Berlaku juga untuk aktor/aktirs dan sutradara.


> Fans biar lo tahu pasti nonton nggak-nya.

Contoh: Kalau lo suka karya Christopher Nolan, pas dia bikin film baru lo harusnya nonton, dong. Berlaku juga untuk aktor/aktris dan studio film.


TRAILER


Penting nggak penting.

Trailer kurang lebih bisa diartikan sebagai cuplikan pendek dari sebuah film yang memperlihatkan beberapa scene dan sedikit gambaran plotnya. Durasinya sekitar 1-2 menit.

Masalah trailer ini cuma satu: spoiler. Mau nonton nggaknya itu sih terserah kamu.

Simpel aja. Kalau nggak mau kena spoiler dan pengen banyak kejutan ketika menonton, mending nggak usah liat trailer dan media promo lainnya.

Tapi kalau tetep penasaran pengen liat gambaran scene dari sebuah film ya liat aja trailernya. Nggak papa. Nggak ada yang ngelarang juga. :)

Terlepas dari masalah spoiler, sebenarnya cukup penting untuk melihat trailer terlebih dahulu sebelum nonton sebuah film. Dari sebuah trailer kita bisa tahu beberapa hal penting mengenai filmnya, seperti: sinematografi, akting pemerannya, visual efek (CGI), dan tentu saja sedikit gambaran plotnya.

Film yang bagus dan berkualitas seharusnya udah ketahuan dari kualitas trailer-nya. Namun, percaya 100% kualitas film hanya dengan melihat trailer juga tidaklah benar. Trailer yang bagus belum tentu membuat filmnya juga bagus. Begitu pun sebaliknya, trailer yang buruk belum tentu membuat kualitas filmnya buruk.

Jadi perlu liat trailer-nya dulu nggak? Kalau nggak keberatan spoiler sebaiknya nonton trailer-nya dulu.


SINOPSIS


Penting nggak penting.

Mau baca dulu, boleh. Nggak juga nggak papa (buat sebagian orang, nonton film tanpa tahu apa-apa tentang filmnya itu lebih greget).

Tapi, saran gue sih kalaupun nggak mau liat trailer-nya, alangkah lebih baik kalau kita baca sinopsisnya terlebih dahulu. Setidaknya kita tahu ceritanya nanti tentang apa. Biar nggak bingung2 amat, gitu.


GENRE


Penting nggak penting.

Genre ini masalah selera.

Yang suka horor silahkan nonton film horor. Yang suka action silahkan nonton film action. Yang suka mesum silahkan cari sendiri linknya di google. Mau nyoba genre baru juga silahkan. Atau nggak peduli genre? Ya nggak papa juga. Namanya juga selera.


RATING FILM


Gue pernah bahas disini.

Rating film penting untuk ngeliat pendapat dari penonton dan kritikus yang udah nonton filmnya. Rating bisa diliat di situs-situs macam IMDB, Rotten Tomatoes, Cinema Score, dan kawan-kawannya.

Tapi hati-hati, rating ini bisa mempengaruhi ekspektasi kamu terhadap suatu film. Pas liat rating bagus, tentu kamu berharap filmnya bagus. Sebaliknya pas liat rating jelek, bisa aja malah bikin lo males nonton.

Satu hal yang perlu diinget adalah rating film yang tinggi belum tentu bikin kamu suka dengan filmnya, sebaliknya rating film yang rendah belum tentu bikin kamu nggak suka dengan filmnya.

Intinya kalau lo penasaran dengan suatu film, ya udah tonton aja, nggak usah ngurusin ratingnya berapa.


RATING (KATEGORI UMUR)

Berdasarkan Motion Picture Association of America (MPAA), ada beberapa klasifikasi umur untuk menonton film.

> G (General Audience) = Semua Umur

> PG (Parental Guidance Suggested) = Bimbingan Orangtua

> PG-13 (Parents Strongly Cautioned) = Peringatan Keras Bagi Orangtua

> R (Restricted) = Terbatas

> NC-17 (No One 17 and Under Admitted) = Dewasa 17 Tahun ke Atas


Ini yang kadang nggak diperhatikan oleh orang Indonesia, terutama orang tua. Banyak orang tua yang suka bawa anak kecil (balita) ke bioskop, tapi milih film yang tidak sesuai dengan usia anaknya.

Gue sendiri beberapa waktu lalu liat ibu-ibu bawa anak kecil nonton Deadpool 2. Gue mikir, ini ibu-ibu rada kurang pinter apa emang sengaja ngajarin anaknya biar sadis kayak Deadpool. -_-

Orang tua macam gini nih yang sebaiknya riset dulu sebelum nonton bareng anaknya. Kalau udah ketahuan filmnya untuk 17 tahun ke atas ya jangan bawa-bawa anak kecil, lah. Titipin kemana, kek. Kalau nggak bisa dititipin ya tunda dulu nontonnya. Jangan maksa. ehe

Kadang dari pihak bioskopnya juga ngeselin karena nggak menghimbau (baca: ngomelin) orang tua yang pengen nonton film 17+ tapi tetep ngeyel bawa anaknya yang masih dibawah umur.

Dah.

Gitu aja.

Pinter-pinter milih film. Nonton film sebaiknya disesuaikan dengan mood. Kalau lagi nggak mood ya jangan nonton film mikir kayak Inception atau Mulholland Drive. Nanti yang ada malah tambah nggak mood. Terus nyalahin bioskop, nyalahin sekuriti, nyalahin mbak kasirnya, nyalahin mantan.
Nonton film juga lihat kondisi badan. Sehat nggak. Fit nggak. Jangan nonton pas lagi pilek. Kasian penonton di sebelahmu dengerin kamu “sentrap-sentrup” nahan ingus biar gak jatuh. Belum lagi kalau mereka ikutan pilek. Kan kasian. :p

Perhatiin juga, kamu nonton tuh tujuannya apa. Nyari hiburan, penasaran dengan filmnya, nyobain genre film baru, atau mau aneh-aneh sama pacar. Kalau tujuannya nyari hiburan ya nonton film-film ringan aja, macam film komedi atau full action. Penasaran doang dengan filmnya ya nggak papa, yang penting jangan nyesel kalau filmnya jelek. Sesuai-in dengan tujuan dan selera masing-masing aja. Penonton sekarang mah pinter-pinter.


Oke.

Selamat menonton.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WeW