Yo gais.
Pa kabar?
Btw, suka nonton?
Suka ke bioskop?
Suka dia yang tak pedulikan mu?
Jaman sekarang kayanya ke bioskop udah
jadi kebiasaan netizen rakyat Indonesia, ya. Tujuannya pun macem-macem.
Ada yang emang hobi, nyari hiburan, atau numpang tidur.
Abis nonton pun responnya
macem-macem. Ada yang seneng. Ada yang seger (baru bangun tidur). Ada juga yang sumpah
serapah karena filmnya syampah.
Ngomongin respon yang ketiga ini,
sebenernya ada beberapa hal yang mesti kita perhatiin kalau mau nonton sebuah
film. Tentu biar nggak kesel, lalu nyesel.
Udah banyak juga artikel yang ngebahas
ini. Terus gue ngapain bahas lagi? Ya pengen aja. Siapa tahu mau nyari yang
beda. Padahal sama aja. Yaudah nggak usah baca aja.
Apa aja?
Nih !
AKTOR/AKTRIS, RUMAH PRODUKSI (STUDIO FILM), SUTRADARA
Tiga hal ini biasanya berhubungan
dengan aspek teknis. Selain itu, baik aktor/aktris, studio film, maupun
sutradara pasti punya rekam jejak
dan basis fans masing-masing. Jadi, daripada
ngebahas aspek teknis yang bisa sangat panjang, dan guenya juga nggak
ngerti-ngerti amat, mending fokus pada dua hal tadi: rekam jejak (track record)
dan “fans”.
> Rekam jejak biar lo tahu bagus
nggak-nya.
Contoh: Tahu Marvel Cinematic
Universe (MCU) produksi Marvel Studios,
nggak ? Filmnya seru-seru, loh. Berlaku juga untuk aktor/aktirs dan sutradara.
> Fans biar lo tahu pasti
nonton nggak-nya.
Contoh: Kalau lo suka karya Christopher Nolan, pas dia bikin film
baru lo harusnya nonton, dong. Berlaku juga untuk aktor/aktris dan studio film.
TRAILER
Penting nggak penting.
Trailer kurang lebih bisa
diartikan sebagai cuplikan pendek dari sebuah film yang memperlihatkan beberapa
scene dan sedikit gambaran plotnya. Durasinya sekitar 1-2 menit.
Masalah trailer ini cuma satu: spoiler.
Mau nonton nggaknya itu sih terserah kamu.
Simpel aja. Kalau nggak mau kena
spoiler dan pengen banyak kejutan ketika menonton, mending nggak usah liat
trailer dan media promo lainnya.
Tapi kalau tetep penasaran pengen liat
gambaran scene dari sebuah film ya
liat aja trailernya. Nggak papa. Nggak ada yang ngelarang juga. :)
Terlepas dari masalah spoiler, sebenarnya cukup penting untuk
melihat trailer terlebih dahulu
sebelum nonton sebuah film. Dari sebuah trailer
kita bisa tahu beberapa hal penting mengenai filmnya, seperti:
sinematografi, akting pemerannya, visual efek (CGI), dan tentu saja sedikit
gambaran plotnya.
Film yang bagus dan berkualitas
seharusnya udah ketahuan dari kualitas trailer-nya. Namun, percaya 100%
kualitas film hanya dengan melihat trailer juga tidaklah benar. Trailer yang bagus belum tentu membuat
filmnya juga bagus. Begitu pun sebaliknya, trailer yang buruk belum tentu
membuat kualitas filmnya buruk.
Jadi perlu liat trailer-nya
dulu nggak? Kalau nggak keberatan spoiler sebaiknya nonton trailer-nya dulu.
SINOPSIS
Penting nggak penting.
Mau baca dulu, boleh. Nggak juga
nggak papa (buat sebagian orang, nonton
film tanpa tahu apa-apa tentang filmnya itu lebih greget).
Tapi, saran gue sih kalaupun nggak mau
liat trailer-nya, alangkah lebih baik kalau kita baca sinopsisnya terlebih dahulu.
Setidaknya kita tahu ceritanya nanti tentang apa. Biar nggak bingung2 amat,
gitu.
GENRE
Penting nggak penting.
Genre ini masalah selera.
Yang suka horor silahkan nonton
film horor. Yang suka action silahkan nonton film action. Yang suka mesum
silahkan cari sendiri linknya di google. Mau nyoba genre baru juga silahkan.
Atau nggak peduli genre? Ya nggak papa juga. Namanya juga selera.
RATING FILM
Gue
pernah bahas disini.
Rating film penting untuk ngeliat
pendapat dari penonton dan kritikus yang udah nonton filmnya. Rating bisa
diliat di situs-situs macam IMDB, Rotten Tomatoes, Cinema Score, dan
kawan-kawannya.
Tapi hati-hati, rating ini bisa mempengaruhi ekspektasi
kamu terhadap suatu film. Pas liat rating bagus, tentu kamu berharap filmnya
bagus. Sebaliknya pas liat rating jelek, bisa aja malah bikin lo males nonton.
Satu hal yang perlu diinget adalah rating film yang tinggi belum tentu bikin
kamu suka dengan filmnya, sebaliknya rating film yang rendah belum tentu bikin
kamu nggak suka dengan filmnya.
Intinya kalau lo penasaran dengan
suatu film, ya udah tonton aja, nggak usah ngurusin ratingnya berapa.
RATING (KATEGORI UMUR)
Berdasarkan Motion Picture Association of
America (MPAA), ada beberapa klasifikasi umur untuk menonton film.
> G (General Audience) =
Semua Umur
> PG (Parental Guidance
Suggested) = Bimbingan Orangtua
> PG-13 (Parents Strongly
Cautioned) = Peringatan Keras Bagi Orangtua
> R (Restricted) = Terbatas
> NC-17 (No One 17 and Under Admitted) = Dewasa 17 Tahun ke Atas
Ini yang kadang nggak diperhatikan
oleh orang Indonesia, terutama orang tua. Banyak orang tua yang suka bawa anak
kecil (balita) ke bioskop, tapi milih film yang tidak sesuai dengan usia
anaknya.
Gue sendiri beberapa waktu lalu
liat ibu-ibu bawa anak kecil nonton Deadpool 2. Gue mikir, ini ibu-ibu rada
kurang pinter apa emang sengaja ngajarin anaknya biar sadis kayak Deadpool. -_-
Orang tua macam gini nih yang sebaiknya
riset dulu sebelum nonton bareng anaknya. Kalau udah ketahuan filmnya untuk 17
tahun ke atas ya jangan bawa-bawa anak kecil, lah. Titipin kemana, kek. Kalau
nggak bisa dititipin ya tunda dulu nontonnya. Jangan maksa. ehe
Kadang dari pihak bioskopnya juga
ngeselin karena nggak menghimbau (baca: ngomelin) orang tua yang pengen nonton
film 17+ tapi tetep ngeyel bawa anaknya yang masih dibawah umur.
Dah.
Gitu aja.
Pinter-pinter milih film. Nonton
film sebaiknya disesuaikan dengan mood. Kalau lagi nggak mood ya jangan nonton
film mikir kayak Inception atau Mulholland Drive. Nanti yang ada malah
tambah nggak mood. Terus nyalahin bioskop, nyalahin sekuriti, nyalahin mbak
kasirnya, nyalahin mantan.
Nonton film juga lihat kondisi
badan. Sehat nggak. Fit nggak. Jangan nonton pas lagi pilek. Kasian penonton di
sebelahmu dengerin kamu “sentrap-sentrup”
nahan ingus biar gak jatuh. Belum lagi kalau mereka ikutan pilek. Kan kasian.
:p
Perhatiin juga, kamu nonton tuh
tujuannya apa. Nyari hiburan, penasaran dengan filmnya, nyobain genre film
baru, atau mau aneh-aneh sama pacar. Kalau tujuannya nyari hiburan ya nonton
film-film ringan aja, macam film komedi atau full action. Penasaran doang
dengan filmnya ya nggak papa, yang penting jangan nyesel kalau filmnya jelek. Sesuai-in
dengan tujuan dan selera masing-masing aja. Penonton sekarang mah
pinter-pinter.
Oke.
Selamat menonton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar